Koranprabowo.id, Kepala Daerah :
Bagusnya ambil dulu kopimu sebelum membaca, karena dengan kopi pikiranpun akan jernih membaca dan merenunginya. eheheh.
Tgl. 4 Mei 2025, akhirnya Gub.Jabar, Bapa Aing – Dedi Mulyadi ditemui Gub. Kaltim – Rudy Mas’ud di kediamannya, Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Kabupaten Subang. Sebelumnya, sempat viral di media sosial dimana Rudy menyebut KDM sebagai ‘Gubernur Konten’. Dan sejak itu pula anak-anak Bapa Aing ‘menggeruduk’ dengan berbagai narasi bahkan balik menghujat. Setelah pertemuan itu suasana pun nyaman kembali, seperti itulah Bapa Aing.

Tanggal 2 Mei 2025 lalu, Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, ujug – ujug mengomentari program ‘barak militer’ Bapak Aing, katanya Jakarta ‘tidak akan meniru’. Bahkan ‘Si Doel’ menyarankan agar pembinaan karakter dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang lebih edukatif dan membangun nilai positif bagi pelajar. Terus apa urusannya ikut campur urusan dan program Bapa Aing, yang selalu ikut campur itu adalah toge, di gado-gado ada, di bakwan ada, di laksa ada, dsb. ‘eheheh.

Juga Gub. Pramono Anung pun senada, dia juga menolak untuk mengadopsi pendekatan militeristik tersebut. “Kita tidak ingin membentuk ketakutan, tapi membangun kesadaran dan tanggung jawab. Bukan soal keras, tapi tepat sasaran,β ujarnya. ‘opo maning?
Pramono dan Doel lupa jika Prov.Jabar di tahun 2024 tertinggi jumlahnya dalam hal tawuran, yaitu terjadi di 37 desa/kelurahan. Diikuti Sumatera Utara dan Maluku dengan masing-masing 15 desa/kelurahan yang mengalami kasus serupa. Yang pastinya ‘peserta’ tawuran itu adalah usia muda dan pelajar. Itu salah satu alasan Bapa Aing melakukan program ini. STOP TAWURAN PELAJAR.

Maka kebijakan Bapa Aing itu adalah langkah benar untuk mengurangi khususnya tawuran pelajar yang notabene berkaitan dengan banyak faktor, mulai dari emosi remaja yang belum stabil, kondisi keluarga yang tidak harmonis, masalah ekonomi, sosial-budaya, ataupun lingkungan sekolah dan guru yang kurang mampu mengarahkan siswa untuk berkegiatan secara positif. Juga maraknya narkoba, miras dsb dilingkungan mereka.


Kepada media, Bapa Aing mengatakan saat ini telah ada orang tua dari 210 siswa yang ‘meminta anaknya’ mengikuti pendidikan, di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB)
“Orang tua yang meminta, mereka sadar jika program ini harus dijalankan di Jawa barat guna merubah karakter siswa dari berbagai kenakalan seperti kecanduan minuman keras, game online, rokok, narkoba hingga keterlibatan geng motor, dsb”, kata Bapak Aing.
Terakhir, Pramono – Doel jangan lupa Data dari BNN (Badan Narkotika Nasional) menunjukkan dari 3,3 juta pengguna narkoba sebanyak 2,2 juta dikosumsi remaja di Indonesia . Juga disebut ada lebih 3.874 kasus narkoba yang telah diungkap, dengan jumlah tersangka mencapai 5.148 orang. Itu berarti, meningkat 57% dari tahun 2023 lalu (2.464 kasus, 3.269 tersangka). Bareskrim Polri pun mengatakan barang bukti yang disita terdiri atas XTC, morfin, ganja, kokain, sabu, benzo, dan NPS.

Dan cilakanya, pengguna di DKI Jakarta menjuarai angka kasus narkoba tertinggi yaitu 513 kasus, meningkat 47% dari tahun 2023 lalu. Pada urutan kedua dan ketiga, terdapat Sumatra Utara dan Jawa Timur dengan masing-masing peningkatan di 8% serta 60%. Jawa Timur menjadi provinsi kedua dengan peningkatan tertinggi (naik 150 kasus), disusul Aceh dengan peningkatan sebanyak 95 kasus.

Yang terakhir, Jakarta peringkat ke-2 dalam jumlah penderita HIV/AIDS yaitu mencapai 86.180 kasus, nomor 1 adalah Jawa Timur (86.947 kasus), ke-3 – Jawa Barat (67.851 kasus), Jawa Tengah (54.461 kasus), dan Papua dengan 46.096 kasus.
Mengapa sibuk urus program Bapa Aing, Doel?
‘Eheheheh.
(Red-01/Foto.ist)



GIBRAN β DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


