Koranprabowo.id, KepalaDaerah :
Kabupaten Cirebon saat ini berpenduduk lebih dari 2,4 juta yang tersebar di 40 kecamatan, 12 kelurahan, dan 412 desa, 2.700 Rukun Warga (RW), dan 9.377 Rukun Tetangga (RT) ini awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara, lalu menjadi bagian dari Kerajaan Galuh, setelah bedirinya Kesultanan Demak Wilayah Cirebon masuk dalam wilayah Kesultanan Demak, banyak Pasukan Pasukan Demak yang menetap di pantura jawa barat antara lain di daerah Cirebon, Indramayu, karawang, Jayakarta dan Serang. Kabupaten ini merupakan kabupaten terawal yang mengalami proses Islamisasi di Jawa barat.

Era demak, dimana proses ini dirintis oleh seorang pangeran Galuh bernama Bratalegawa di abad ke-14. Setelah masuk Islam, Bratalegawa meninggalkan ibu kota Galuh, Kawali, untuk menyebarkan Islam di daerah Caruban Girang.

Bratalegawa (Dewa Bratalegawa / Haji Purwa atau Haji Baharudin Al-Jawi) adalah orang Sunda pertama yang tercatat melaksanakan ibadah haji dalam agama Islam sekitar thn.1300-an. Bratalegawa adalah putra kedua dari Prabu Guru Pangandiparamarta Jayadewabrata / Pangeran Bunisora (Thn. 1357-1371), penguasa kerajaan Galuh sekitar abad ke-13. Ia juga merupakan sepupu dari Dyah Pitaloka Citraresmi, putri Galuh yang gugur dalam insiden Perang Bubat antara kerajaan Galuh dan Majapahit di tahun 1357.

Bunisora menggantikan kakaknya yang bernama Prabu Maharaja Linggabuana (berkuasa 1350-1357), yang juga gugur saat terjadi insiden Perang Bubat. Dikarenakan anak Linggabuana, Anggalarang, masih sangat muda saat Linggabuana gugur, takhta kerajaan Galuh dipegang sementara oleh Bunisora sampai ia menyerahkan takhta kembali kepada keponakannya.

Selain dikenal sakti, Bratalegawa senang berdagang ketimbang mengincar kekuasaan. Ia punya banyak kapal dagang dan sering berlayar ke tempat jauh dan biasa berlabuh di China, Campa, India, Sri Langka, Persia, hingga ke Semenanjung Arab. Namun, kemudian namanya lebih dikenal dengan sebutan Haji Purwa, lantaran merupakan orang Galuh yang pertama kali menjalankan ibadah haji. Dalam Bahasa Sunda, purwa berarti awal.

Saat PimRed bertanya (8/6) melalui seluler, apa saja potensi investasi di Kabupaten Cirebon. Dari berbagai sumber saya baca ada di sektor pengolahan, pertanian, parekraf, dan pertanian. Karena ke-5 sektor ini jika ‘dimenej baik akan menunjang program presiden Prabowo dengan ASTA CITA-nya. Juga Keberadaan 5 gerbang tol di Kabupaten Cirebon sangat menguntungkan bagi investor karena meminimalisir biaya transportasi dan distribusi.
Oh ya, APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Cirebon tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 4,728 triliun. Anggaran ini dialokasikan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, terutama penanganan kemiskinan dan inflasi. Untuk pajak Pariwisata ditargetkan lebih dari Rp.10 miliar. Tahun 2024 lalu realisasi APBD dari Rp.4,2 triliun ,alhamdulilah diatas 100% kalau pun terdampak Covid19 lalu.

“Meski angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon terus mengalami penurunan secara signifikan 5 (lima) tahun belakangan, bahkan sudah mampu menembus angka 11 % di tahun 2024, namun bukan berarti persoalan kemiskinan sudah tidak krusial lagi. Terkait dengan isu kemiskinan dan pengangguran ini, setidaknya ada beberapa substansi yang akan menjadi fokus Pemkab Cirebon dan bantuan relawan, diantaranya: optimalisasi UMKM, Koperasi Merah Putih, MBG, BLK – Balai Latihan Kerja, dsb”, tutup PimRed.
(Foto.ist)



KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


